Skip to main content

Mengejar ODOA :)


Mungkin anda sudah sering mendengar istilah atau bahkan terinspirasi dengan ODOA yang merupakan akronim dari One Day One Ayat yang dipopulerkan oleh salah satu ustadz yang juga pengusaha handal Yusuf Mansur. Bagi saya sendiri, ODOA ini benar-benar membuat saya mikir “iya ya... apa susahnya meluangkan sepersekian jam dari waktu kita untuk menghafal petunjuk pelaksanaan hidup itu sendiri”. Tentunya memahami dan melaksanakan Al-Qur’an adalah tujuan utama, diawali dengan menghafal dan mengulang, diharapkan sedikit demi sedikit kita akan mematutkan diri.

Sebenarnya, pada dasarnya saya merasa kemampuan mengingat saya semakin memburuk (kemungkinan karena faktor usia - ;). Pada awalnya saya ngebatin “waduh, kepalaku aja kalo nggak nempel mungkin aku tinggal hehe..., masak bisa aku ngapal”. Tapi saya lalu ingat, Al-Qur’an, sebagai mu’jizat terbesar Nabi Muhammad SAW adalah petunjuk hidup yang oleh Sang Maha Pencipta memang diciptakan untuk dipelajari so, memang salah satu keistimewaan Al-Qur’an adalah mudah dipelajari bagi siapapun yang ingin mempelajarinya.

Singkat cerita mulailah saya melaksanakan program ini dengan arahan dan rencana dari saya sendiri.. hehe.  Saya mulai dari surat-surat pendek (juz 30) sekaligus untuk meneruskan hafalan masa kecil saya. Dari hasil kerja keras orang tua saya, Alhamdulillah saya punya sedikiiiit modal hafalan beberapa surat pendek juz 30, dan saya lupa kapan terakhir saya menghafal ayat (saking lamanya) sehingga jumlah hafalan saya tidak pernah bertambah lagi entah sejak kapan (kalo dipikir-pikir mungkin sejak SD kali ya, entah lah..).
Untuk check hafalan setiap harinya, saya fungsinkan gadget saya merekam hafalan saya untuk kemudian saya cocokkan hasilnya dengan teks Al-Qur’an.

Disiplin dan konsisten adalah kuncinya. Ada kalanya kemalasan merajalela dan menghasilkan kebolongan hehe... .Believe me... saat kita apal satu surat pendek aja, rasanya bener-bener surprise dan terharu. Bisa ya ternyata ane ngapal, menggunakan bahasa orang yang pada dasarnya tidak mengerti dengan kapasitas otak alakadarnya. Mulai dari diri sendiri, mulai dari yang terkecil dan mulai sekarang juga (yang ini pesan dari Aa’ Gym :). Ingin mencoba sekarang juga? Yang paling penting adalah kemauan, yang lain akan menyesuaikan. Semangat!!! :) 

Semoga Allah Merahmati kita semua
One Day One Ayat... yuk !!! :)

Comments

Popular posts from this blog

The Story of My Grandpa

Ode to my Grandpa Malam sebelum Hari Raya Idul Adha 1442 H / atau tepatnya tanggal 19 Juli 2021 sekitar jam 19:00 WIB mbah Kakung tersayang (dari pihak ibu) atau orang biasa memanggil mbas Bas, pergi menghadap Allah SWT di usia 93 tahun di kediamannya di Blitar.  He is the only grandpa that I know of, karena kakek dari pihak Ayah sudah meninggal sebelum saya lahir. Saat kecil, saya termasuk sangat dekat dengan mbah kung karena memang kebetulan rumah orang tua saya berdekatan dengan rumah mbah dan saya adalah cucu perempuan pertama. In my childhood, saya bahkan menghabiskan waktu saya lebih banyak di rumah mbah dibanding di rumah sendiri. Saat balita, mbah kung lah yang kadang mengantar saya ke tukang urut anak, beliau akan menggendong saya dengan gendongan kain sambil mengayuh sepeda perangnya. Saya juga sering ikut kesawah dengan naik gledekan made in mbah kung.   Mbah kung tipe orang yang sangat aktif (almost hyperactive) yang tidak tahan jika harus diam saja. Beliau sosok pekerja ke

On my way to work # Mei 2019 #Demo Massa #pasca Pilpres

21 Mei 2019 Tidak ada yang spesial hari itu, rutinitas dimulai dengan berangkat ke tempat kerja. Suasana pagi hari di tempat kerja kurang lebih sama, tidak ada sesuatu luar biasa untuk dikenang. Tentang didirikannya posko polisi di sekitar Thamrin juga telah menjadi pemandangan biasa, karena kurang lebih 10 hari terakhir ini sudah beberapa kali ada demo di depan Bawaslu, sehingga memang perlu pengamanan lebih. Tapi hari ini akan menjadi spesial karena dini hari tadi menjelang waktu sahur, KPU telah mengumumkan pemenang Pemilu 2019, sedikit lebih maju dari jadwal semula... Menjelang siang, terlihat massa sudah mulai memenuhi perempatan Thamrin. Kebetulan tempat kerja saya sangat dekat dengan lokasi massa berada. Beberapa rekan yang rumahnya jauh memilih untuk pulang lebih cepat dari biasanya, karena akses di sekitar tempat kerja memang sudah mulai ditutup. Saat pulang kantor, massa sudah memenuhi perempatan Thamrin. Saya ingat waktu itu suasana termasuk kondusif. Saya bisa melewati

Potongan harga untuk Kacamata oleh Askes

Baru baru ini saya punya teman baru bernama ‘Visi’ , kacamata minus yang saya beli dengan fasilitas potongan harga dari Askes.   Meskipun beberapa teman yang setelah mendapat informasi tentang rentetan tatacaranya banyak yang berpendapat bahwa proses nya terlalu rumit, tapi tak ada salahnya saya tetap berbagi bagaimana mendapatkan kacamata dengan potongan harga dari Askes dan berapakah besarnya. Pertama, bagi yang belum pernah sama sekali menggunakan kartu Askes anda, berikut adalah cara mengaktifkannya (khususnya buat yang bekerja di luar kota asal): Langkah pertama adalah melapor di Askes setempat. Bagi anda yang punya KTP dan domisili di tempat yang sama tentunya tidak akan jadi masalah, tapi buat yang harus berpindah ke daerah lain, pastikan anda melapor pada kantor ASKES yang berada diwilayah puskesmas tujuan anda (dengan membawa kartu askes yang sudah anda miliki tentunya); Anda akan mendapatkan surat dari ASKES yang ditujukan untuk Puskesmas tujuan anda; Langkah s